Ditulis dan dipostingkan oleh Admin Web
Sumber : Ringkasan Materi IPA Kelas 9 SMP oleh Nurofiah,S.Pd.Guru IPA SMP Negeri 1 Kayen.
Sumber : Ringkasan Materi IPA Kelas 9 SMP oleh Nurofiah,S.Pd.Guru IPA SMP Negeri 1 Kayen.
Bioteknologi merupakan ilmu gabungan antara
mikrobiologi, biokimia, dan rekayasa genetika, yang digunakan untuk memperoleh
kemanfaatan teknologi melalui penggunaan mikroorganisme atau sel-sel jaringan
yang dibiakkan. Dengan kata lain bioteknologi merupakan penggunaan
mikroorganisme atau bagian tubuh organisme dalam teknologi untuk menghasilkan
produk yang bermanfaat atau menaikkan nilai tambah suatu produk.
1. Bioteknologi di bidang Nilai Tambah Bahan Pangan.
Peningkatan nilai tambah bahan pangan
meliputi dua cara, yaitu cara
tradisional dan cara modern.
A. Cara Tradisional
Bioteknologi
dengan cara tradisional artinya bioteknologi tanpa menggunakan peralatan khusus
atau bioteknologi sederhana, misalnya
dengan menggunakan ragi (
Fermentasi ). Dalam kehidupan sehari-hari, bioteknologi sederhana
diterapkan dalam berbagai bidang, sepert :
1. Industri makanan dan minuman
2. Pertanian, seperti :
a.
Pengembangan pupuk biologi (biofertilizer)
b.
pengendalian hama
secara biologi (biological pest control)
c.
Hidroponik dan aeroponik
3. perbaikan dan pencemaran lingkungan (bioremidiasi)
Bioteknologi
makanan dan minuman
Banyak
macam makanan dan minuman yang diprodoksi dengan teknik bioteknologi,
perhatikan table prodok makanan dan minuman berikut.
Jenis
Makanan / Minuman
|
Bahan
baku Utama
|
Mikroorganisme
yang Berperan
|
1. Tempe
|
Kedelai, ampas
tahu, dan kacang kara
|
Jamur tempe (Rhizophus oryzae)
|
2. Tahu
|
Kedelai
|
Biang “ kecutan air tahu “ (berisi bakteri asam
laktat Lactobaccillus sp)
|
3. Tape
|
Ketela dan ketan
|
Ragi tapai yang
berisi campuran :
1. Saccharomyces sp (jamur)
2. Rhizopus sp (jamur)
3. Aspergillus sp (jamur)
4. Bakteri asam
laktat
|
4. Oncom
|
Ampas pengolahan
minyak kacang tanah
|
Jamur oncom (Monila sitophyla atau Neurospora crassa)
|
5. Tempe bungkil
|
Limbah minyak
goreng dari kacang tanah
|
Ragi tempe (Rhizophus oryzae)
|
6. Kecap
|
Kedelai dan gula
jawa
|
Aspergillus wenti atau A. flavus
|
7. Tauco
|
Kedelai
|
Bibit tauco
(berisi: Rhizopus olygosporus, Rhizopus oryzae dan Aspergilus oryzae)
|
8. Nata de coco
|
Air kelapa dan
gula pasir
|
Bibit nata
(bakteri Acetobacterxylinum)
|
9. Yoghurt
|
Susu dan susu
kedelai
|
Bibit yoghurt
yang berisi Lactobaccilus bulgaricus
dan Sriptococcus thermophillus
|
10. anggur
|
Sari buah anggur
atau buah yang lain
|
Ragi tapai
(yeast) atau ragi roti (Saccharomyces
cerevisiae)
|
11. Bir
|
Buah-buahan yang
mengandung gula
|
Ragi tapai
(yeast) Saccharomycer cerevisiae
|
12. Cuka
|
Air kelapa. Kulit
pisang, atau bahan lain yanmg mengandung gula
|
Ragi roti (Saccharomyces cerevisiae dan Aerobacter sp )
|
13. Keju
|
Susu (laktosa dan
kasein)
|
Lactobaccilus bulgaricus atau
L. actis
|
14. Aceton,
buitanol
|
Glugosa (zat gula
sederhana)
|
Clostidium acetobutylicum
|
15. Alkohol
|
Glugosa (zat gula
sederhana)
|
Ragi tapai (Khamir, gist)
|
16. Brem
|
ketan
|
Ragi ( berisi
jamur Amilomyces rouxii, Candida sp
dan Hansenula sp)
|
1). Tempe
Tempe pada umumnya dibuat dari kedelai dengan bantuan
mikroorganisme, yaitu jamur tempe (Rhizopus
oryzae). Tempe merupakan makanan yang banyak mengandung protein yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh kita, untuk membangun sel-sel tubuh yang rusak.
2). Tape
Tape
merupakan makanan yang berasal dari ketela pohon (singkong) atau ketan. Dalam
pembuatan tape dibantu oleh mikroorganisme
yaitu jamur ragi (Saccharomyces
cereviceae) melalui proses fermentasi. Saccharomyces
cereviceae juga digunakan dalam pembuatan brem dan minuman beralkohol dari
buah anggur.
3). Kecap
Kecap
adalah sari kedelai yang telah difermentasikan dengan penambahan gula kelapa
dan bumbu. Komposisi asam amino pada kecap kedelai sebagian besar adalah asam glutomat, prolin, dan leusin.
Untuk
membuat kecap diperlukan mikroorganisme, yaitu sejenis jamur untuk melakukan
fermentasi. Jamur yang diperlukan yaitu Rhizopus
sp.
4). Nata de Coco
Nata De coco merupakan bahan
bakanan atau minuman hasil fermentasi
dari air kelapa. Nata de Coco berasal
dari Pilipina; Coco = Cocos = nama latin
kelapa = Cocos nucifera. Nata de Coco
dihasilkan dari aktivitas bakteri Acetobacter xylinum . Kandungan gizi
dalam Nata de Coco adalah ; selulosa, kalsium, fosfor, zat besi, lemak, dan
karbohidrat.
B. Cara Modern
Bioteknologi
cara modern melibatkan penggunaan alat-alat khusus. Misalanya dalam pembuatan
keju, yoghurt, dan asam cuka.
1). Keju
Keju merupakan bahan makanan yang berasal
dari protein susu (kasein) yang digumpalkan dengan dipengarui oleh bakteri asam
laktat, dan dicetak.
Penggumpalan kasein tersebut disebabkan
oleh pengaruh bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat akan tubuh dan
berkembangbiak dalam protein susu dan akan menghasilkan asam laktat. Asam
laktat bersifat menggumpalkan kasein dan akan menimbulkan cita rasa serta aroma
keju. Keju dibedakan menjadi 4 macam berdasarkan kadar air.
1.
Keju lunak
penggumpalannya dibantu oleh Penicillium
cammemberti.
2.
Keju setengah keras
penggumpalannya dibantu oleh Pinicillium roqueforti.
3. Keju keras
penggumpalannya dibantu oleh Propiani
bacterium, dan
4. Keju sangat keras
penggumpalannya dibantu oleh Lactobacillus
sp.
2). Yoghurt
Yoghurt merupakan minuman susu asam yang
dibuat dengan cara menambahkan bakteri laktat yaitu bakteri Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus. Bakteri laktat
ini selain mengumpalkan protein susu juga meningkatkan cita rasa dan aroma
yoghurt.
3). Asam Cuka dan Asam Sitrat
Asam cuka atau biasa disebut dengan cuka
saja, berasal dari etanol.
Etanol merupakan hasil fermentasi anaerob ragi yang diuabah menjadi cuka oleh
bakteri asam asetat, misalnya Acetobacter
dan Glucanobacter. Asam cuka digunakan
untuk menambah cita rasa makanan.
Asam sitrat merupakan prodok kapang jenis Aspergillus niger. Kapang ini akan
mengeluarkan asam sitrat jika berada pada subtract tetes sirop yang sedikit
mengandung Fe. Pada industri susu, asam sitrat ini digunakan untuk proses
emulsi, juga digunakan dalam industri detergen.
1. Bioteknologi di Bidang
Farmasi
Bioteknologi dalam bidang farmasi
adalah
ditemukannya zat antibiotik.
Antibiotik pertama kali ditemukan oleh Alexander Flemming pada tahun 1928. Ia menemukan jamur Penicillium
notatum yang dapat menghasilkan zat penghambat pertumbuhan bakteri, yang
disebut pinisilin. Sampai sekarang sudah diotemyukan ratusan jenis antibiotika.
Berdasarkan susunan molekul kimianya,
antibiotic dikelompokkan menjadi Penisilin,
Tetrasiklin, Eritomisin, dan
Sifalospurin.
2. Bioteknologi di Bidang
Pengendalian Hama
Bioteknologi
dalam pengendalian hama tanaman, yaitu dengan menggunakan musuh alaminya,
contoh pengendalian kutu loncat dengan semut rang rang. Pengendalian hama tikus
dengan menggunakan burung hantu. Pengendalian larva Lepidoptera penyerang kubis dengan bakteri Bacillus thuringiemis, dan kelompok kapang Trichodsima koningii yang digunakan untuk mengendalikan penyakit
tumbuhan.
3. Bioteknologi
dalam Kultur Jaringan
Kultur
jaringan adalah termasuk perkembangbiakan
vegetatif, maka individu yang dihasilkannya sama persis dengan induknya.
Bagian tumbuhan yang akan dikultur (eksplan) dapat diperoleh dari
bagian tumbuhan, seperti pucuk, akar, meristem, bunga atau yang lainnya.
Medium
yang digunakan untuk menumbuhkan eksplan misalnya Skoog dan Murashige, dalam
media tersebut dapat ditumbuhkan hormon seperti auksin atau sitokinin. Hormon
ini dapat memicu pertumbuhan eksplan.
Keuntungan metode kultur jaringan
diantaranya sebagai berikut :
(1).
Eksplan yang dibutuhkan hanya sedikit dan dapat diambil dari seluruh
bagian tanaman
(2).
Sifat genetisnya tetap
(3).
Tidak tergantung pada musim
(4).
Dalam waktu singkat dapat memperoleh bibit unggul yang banyak
(5).
Diperoleh tanaman yang bebas virus dan bakteri.
4. Hidroponik
Hidroponik artinya memperdayakan air, yaitu
air sebagai media tanam atau juga dikenal sebagai soiless culture atau budi
daya tanmpa tanah.
Unsur hara dalam hidroponik terdiri dari
dua unsure hara, yaitu unsure makro dan mikro. Unsur makro meliputi : nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), kalsium
(Ca), Magnesium (Mg), dan belerang (S). Unsur makro meliputi : Besi (Fe),
Mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), boron (B), dan molybdenum (Mo). Tanaman
yang ditanam secara hidroponik adalah kebanyakan tanaman sayuran.
5. Penanaman secara aeroponik
Aeroponik
adalah penanaman dengan pemberdayaan udara. Sistem ini menggunakan teknik
menyemprotkan air ke udara sehingga membentuk kabut yang dapat mengenai akar
tanaman sehingga akar tanaman menyerap unsure hara dalam kabut tersebut.
6. Prodoksi Enzim
No
|
Jenis
Enzim
|
Sumber
Enzim
|
Pemanfaatan
|
1
|
Amilase
|
Aspergillus oryzae (jamur) dan Bacillus
subtilis (bakteri)
|
Industri makanan
dan industri tenun
|
2
|
Protease kapang
|
Aspergillus oryzae
|
Pelunak adonan
roti
|
3
|
Protease bakteri
|
Bacillus subtilis
|
Pelunak daging
|
4
|
Penisilinasilase
|
Esherichia coli
|
Pembuatan
pinisilin semisintetis
|
5
|
Renin
|
Mucor sp
|
Prodoksi susu
|
7. Prodoksi
Antibodi
Teknik yang digunakan untuk menghasilkan
anti bodi adalah tehnik antibody
monoclonal atau teknik hibridona.
Karena teknik ini menyilangkan antara sel limfosit kelenjar linfe dengan sel
myeloma (sel kangker).
Limfosit mampu menghasilkan zat antibody yang memberikan
kekebalan pada tubuh.
Myeloma mampu berbiak denganm cepat. Sel
hibridoma dibiarkan dalam kultur sel dan diambil zat antibosdinya.
Zat tersebut sangat berguna untuk
kepentingan diagnostic dan pengobatan.
8. Prodoksi Vaksin
Pembuat vaksin pertama kali adalah Edwerd Jenner (1796). Cara pembuatan
vaksin adalah melemahkan agen penyakit
dalam suatu media, memurnikannya kemudian membuatnya tidak aktif, selanjutnya
vaksin dim,asukkan dalam tubuh untuk merangsang tubuh menghasilkan zat anti
atau zat kekebalan.
Beberapa vaksin yang masih dikembangkan
antara lain :
- Hepatitis A dan B untuk penyakit hepatitis (hati)
- Herpes simpleks, untuk penyakit kelamin
- AIDS (Acquired Immune Dificiency Syndrome), untuk kekebalan terhadap infeksi HIV (Human Immune Deficiency Virus).
- Rabies, untuk kekebalan terhadap infeksi virus rabies
- Cholera, untuk kekebalan terhadap serangan Vibrio cholerae
9. Menciptakan organisme Transgenik
Organisme transgenik adalah
organisme yang mendapat sisipan gen tertentu dari organisme lain. tujuannya
untuk mendapatkan organisme dengan
tambahan sifat baru. Pembuatannya dilakukan dengan pencangkokan gen ( teknik DNA rekombinan).
Tujuan transgenik adalah :
a. prodoksi bahan biofarmasetika (untuk diagnostic dan
pengobatan)
b. menciptakan bibit unggul(tumbuhan maupun hewan)
c. terapi gen untuk mengatasi penyakit keturunan
Beberapa organisme transgenik yang telah dihasilkan
adalah :
a. Bakteri Transgenik
Umumnya digunakan untuk pengobatan atau farmasi, seperti :
1.
bakteri E. coli transgenetik
yang disisipi gen insulin dari manusia ; fungsi untuk membantu penderita kencing manis (diabetes)
2.
Bakteri E. coli yang disisipi gen pinisilin, sehingga bakteri tersebut
dapat menghasilkan pinisilin
b. Tanaman Transgenik
No
|
Tanaman
Transgenik
|
Sifat
yang dimiliki
|
1
|
Tomat
|
Proses pematangan
buah yang lambat sehingga daya simpannya lebih lama
|
2
|
Tomat, Kentang,
Jagung
|
Tahan terhadap
insektisida
|
3
|
Kentang
|
Tahan terhadap
serangan serangga dan virus
|
4
|
Kedelai, kapas,
jagung, gula bit
|
Tahan terhadap
herbisida
|
5
|
Papaya, squash
|
Tahan terhadap
serangan virus
|
6
|
Kapas, jagung,
padi
|
Tahan terhadap
herbisida dan serangan hama
serangga
|
7
|
Padi
|
Kadar beta
karotennya tinggi (provitamin A)
|
8
|
Kedelai
|
Kadar asam lemak
oleatnya tinggi
|
c.
Rekayasa genetika
1. Transplantasi inti
Transplantasi inti adalah pemindahan inti
dari suatu sel ke sel yang lain agar didapatkan individu baru yang sifatnya
sesuai dengan inti yang diterimanya.
2. Fusi sel
Fusi sel adalah peleburan dua sel baik dari
spesies yang sama maupun yang berbeda supaya terbentuk sel bastar atau
hibridoma.
Manfaat fusi sel adalah untuk penmetaan
kromosom, membuat anti bodi monoclonal, dan membentuk spesies baru.
3. Teknologi plasmid
Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat didalam sel
bakteri atau ragi diluar kromosomnya.
Sifat plasmid antara lain :
a. molukel DNA yang mengandung gen tertentu
b. dapat beraplikasi diri
c. dapat berpindah ke sel bakteri lain
d. sifat plasmid pada keturunan bakteri
sama dengan plasmid induk.
10. Prodoksi Protein Tunggal
(PST)
Protein tunggal dihasilkan dari jamur terapi,
khususnya dari jenis Saccharomyces
sp. Jamur tersebut ditumbuhkan dalam
media cair dengan suplai O2 yang cukup secara teratur dan secara
periodik diberi tambahan nutrien.Prodok yang dipanen berupa biomasa sel Saccharomyces sp yang merupakan sumber
protein. Protein sel tunggal juga didapatkan
dari Spirulina sp dan Chlorella sp.
a. Hewan Transgenik
Hewan transgenetik yang telah
berhasil diciptakan, antara lain tikus, domba, kambing, dan bebertapa jenis
ternak lainnya. Domba atau kambing yang telah disisipi oleh protein antitripsin manusia mampu menghasikan
protein antitripsin yang dapat dipanen melalui air susunya. Jenis protein ini
sangat dibutuhkan untuk mengobati
penderita amfisema, yaitu suatu penyakit keturunan.
b. Dampak Penerapan Bioteknologi Modern
Manfaat penerapan bioteknologi modern
antara lain :
1. Dihasilkannya
sumber pangan alternative untuk memenuhi kebutuhan gizi, seperti prodoksi Chlorella sp. Dan Spirulina sp
2. Prodoksi obat-obatan
dengan rekayasa genetika diharapkan dapat menjadi terobosan baru di bidang
farmasi dan kedokteran
3.
Pelestarian hewan dan tumbuhan langka dan terancam punah melalui teknik
kultur jaringan dan cloning.
4. Meningkatkan nilai ekonomi tanaman prodoksi
5. Mengatasi kekuirangan
pangan dengan meningkatkan kualitas dan jumlah prodoksi.
Dampak negetif Bioteknologi modern, antara lain :
1. dapat mengubah keseimbangan ekosistem
2. dapat menimbulkan serius bagi kesehatan
3. prodok bioteknologi masih
merupakan perdebatan, yang menyangkut tentang
kesehatan dan moral karena melanggar hukum alam yang berlaku.
4. merugikan pertanian tradisi
0 comments :
Posting Komentar