Ditulis dan dipostingkan oleh Admin Web
Sumber : Ringkasan Materi IPA Kelas 9 SMP, oleh Ibu Nurofiah,S.Pd.
A. ATOM
Sumber : Ringkasan Materi IPA Kelas 9 SMP, oleh Ibu Nurofiah,S.Pd.
A. ATOM
1.
Penemuan
Atom
Seorang filsum yunani bernama Democritus, mengemukakan bahwa materi
tersusun dari partikel-partikel kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Ia memberi
nama atomos. Teori John Dalton pada tahun 1808. teori Dalton dapat diringkas
sebagai berikut :
a.
Setiap unsur
tersusun dari partikel-partikel kecil yang disebut atom
b.
Senyawa
adalah materi yang tersusun oleh paling sedikit 2 jenis atom dari unsur yang
berbeda, dengan perbandingan yang tetap dan tertentu.
c.
Atom tidak
dapat dimusnahkan. Dan reaksi kimia hanyalah penataan ulang atom-atom yang
bereaksi.
2.
Partikel
Subatomik dan Struktur Atom
Atom mempunyai bagian-bagian yang lebih kecil lagi. Bagian dari atom
dinamakan partikel subatomik yang terdiri dari elektron, proton dan neutron.
a.
Elektron
Elektron ditemukan oleh Joseph John (J.J) Thomson pada tahun 1898.
Elektron berada di antara muatan positif yang tersebar merata dalam atom yang
berbentuk bulat.
b.
Proton
Pada tahun 1909, Ernest Rutherford, menyatakan bahwa partikel bermuatan
positif dalam inti atom, inilah yang kemudian disebut proton. Dalam model
atomnya Rutherford, bahwa atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif
dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Oleh karena atom tidak
bermuatan, maka jumlah muatan positif pada inti atom (jumlah proton) sama dengan jumlah muatan negatif (jumlah elektron).
c. Neutron
Pada tahun 1932 Janes Chadwick berhasil membuktikan keberadaan neutron.
Letaknya dalam inti atom.
Dengan ditemukannya partikel subatomik maka struktur atom menjadi semakin
jelas.
Atom terdiri dari inti atom, dan elektron. Inti atom itu sendiri dibentuk
oleh proton dan neutron. Sementara elektron bergerak mengelilingi inti atom.
Proton bermuatan positif, neutron tidak bermuatan (netral) dan elektron
bermuatan negatif.
Niels Bohr kemudian menyatakan bahwa elektron bergerak mengelilingi inti
atom pada lintasan tertentu yang tetap. Lintasan elektron ini dinamakan orbit
atau kulit. Lintasan ini dapat dibayangkan seperti lintasan planet.
3.
Konfigurasi
Elektron
Kulit-kulit pada atom dapat mengundang elektron dengan jumlah tertentu.
Susunan elektron dalam kulit disebut konfigurasi elektron. Kulit pertama (dekat
dengan inti atom) mampu menampung 2 elektron, kulit ke dua dan ke tiga mampu
menampung masing-masing 8 elektron.
Kita dapat menempatkan elektron dengan menuliskannya seperti di bawah
ini, perhatikan contohnya untuk atom karbon dan natrium.
Karbon (C) : 2 4
Natrium (Na) : 2 8 1
Unsur
|
Jumlah elektron
|
Kulit I
|
Kulit II
|
Kulit III
|
Kulit IV
|
Penulisan
|
Hidrogen
Helium
Lithium
Berilium
Boron
Natrium
Magnesium
Aluminium
Silikon
Fosfor
|
1
2
3
4
5
11
12
13
14
15
|
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
|
-
-
1
2
3
8
8
8
8
8
|
-
-
-
-
-
1
2
3
4
5
|
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
1
2
2 1
2 2
2 3
2 8 1
2 8 2
2 8 3
2 8 4
2 8 5
|
4. Nomor atom dan Nomor Massa
Setiap unsur
mempunyai nomor atom dan nomor massa
a.
Nomor atom
Nomor atom
menunjukkan proton dalam inti atom.
Contoh : Clor
(Cl) mempunyai nomor atom 17, unsur argon (Ar) mempunyai nomor atom 18, unsur
bromin (Br) mempunyai nomor atom 35.
Tabel : Nomor atom
dari beberapa unsur
Unsur
|
Lambang unsur
|
Nomor atom
|
Jumlah proton
|
Hidrogen
Helium
Lithium
Berilium
Boron
Karbon
Netrogen
Oksigen
Flour
Neon
Natrium
Magnesium
Aluminium
Silikon
Fosfor
Belerang
Klor
Argon
Kalium
Kalsium
|
H
He
Li
Be
B
C
N
O
F
Ne
Na
Mg
Al
Si
P
S
Cl
Ar
K
Ca
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
18
19
20
|
Jumlah proton dalam suatu atom harus sama
dengan jumlah elektron
|
Contoh :
Unsur nitrogen
mempunyai nomor atom 7, berarti dalam atom nitrogen, jumlah proton = jumlah
elektron = 7
Unsur
magnesium mempunyai nomor atom 12. Berarti dalam atom magnesium, jumlah proton
= jumlah elektron = 12
b.
Nomor Massa
Nomor massa
menunjukkan jumlah proton dan neutron dalam suatu inti atom.
|
Persamaan ini
dapat digunakan untuk mengetahui jumlah neutron dalam suatu atom, yaitu :
Jumlah neutron
= nomor massa – jumlah proton
= nomor massa – nomor atom
Contoh :
Unsur nitrogen
mempunyai nomor massa 14, karena jumlah proton (nomor atom) = 7, berarti jumlah
neutron = 14 – 7 = 7
Unsur
magnesium mempunyai nomor massa 24, karena jumlah proton (nomor atom) = 12, berarti
jumlah neutron = 24 – 12 = 12
Tabel Nomor massa dan
jumlah neutron dari beberapa unsure
Unsur
|
Nomor atom
(jumlah proton)
|
Nomor massa
|
Jumlah
neutron
|
Hidrogen
Helium
Lithium
Berilium
Boron
Karbon
Netrogen
Oksigen
Flour
Neon
Natrium
Magnesium
Aluminium
Silikon
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
|
1
4
7
9
11
12
14
16
19
20
23
24
27
28
|
0
2
4
5
6
6
7
8
10
10
12
12
14
14
|
Nomor atom dan nomor massa suatu unsur dapat dituliskan bersama-sama
dengan lambang unsur. Nomor unsur ditulis sebagai superscript, sedangkan nomor
atom ditulis sebagai penulisan untuk unsur X berikut ini :
|
Dengan A =
nomor massa, Z = nomor atom, dan X = lambang unsur
Contoh
penulisan lambang sebagai berikut :
F : artinya : unsur flourin mempunyai nomor massa 19
(A = 19) dan nomor atom 9 (Z = 9)
Al : artinya : unsur aluminium mempunyai nomor massa
27
(A = 27)
dan nomor atom 13 (Z = 13)
Isotop, Isobar, dan Isoton
a.
Isotop
Perhatikan
dua atom unsur helium berikut :
He dan He
Kedua
atom helium diatas mempunyai nomor atom sama yaitu 2. Atom-atom yang mempunyai
nomor atom sama, tetapi nomor massa berbeda disebut isotop.
b.
Isobar
Untuk mengetahui apa itu isobar perhatikan contoh unsur berikut :
C dan
N
Atom karbon
(C) dan atom nitrogen (N) mempunyai nomor massa yang sama (14) tetapi nomor
atomnya berbeda (6 dan 7). Atom-atom dengan nomor massa sama, tetapi nomor atom
berbeda disebut isobar.
c.
Isoton
Untuk isoton perhatikan unsur berikut :
H dan
He
Jumlah neutron
dalam atom hidrogen dalah 3 – 1 = 2. Jumlah neutron dalam atom helium adalah 4
– 2 = 2. Berarti, unsur diatas memiliki jumlah neutron yang sama. Atom dari
unsur-unsur dengan jumlah neutron yang sama disebut isoton.
B.
ION
Atom tidak
bermuatan listrik, namun atom dapat kehilangan elektron atau justru mendapatkan
elektron sehingga menjadi bermuatan listrik. Atom seperti itu disebut “ion”. Ada dua jenis ion, yaitu ion positif (Kation) dan ion negative (Anion). Ion positif terbentuk ketika
sebuah atom kehilangan elektron dan ion negatif terbentuk ketika sebuah atom mendapat
elektron sehingga jumlah elektronnya bertambah.
Contoh :
Anion
Bila atom
bromine menangkap sebuah electron, akan membentuk ion bromide
Br + Le-
Br-
Bila atom
sulfur menangkap dua buah electron, akan terbentuk ion sulfide
S + 2e-
S2-
Atom-atom
dalam keadaan netral mengandung muatan positif dan negative yang sama
jumlahnya.
Kation
Bila atom
barium melepaskan dua electron, akan terbentuk ion barium bermuatan 2 positif.
Ba Ba2+
+ 3e-
Bila atom
aluminium melepas tiga electron, akan terbentuk ion aluminium bermuatan 3
positif
Al Al3+
+ 3e-
Table Contoh Anion dan Kation
Kation
|
Anion
|
||
Rumus
|
Nama
|
Rumus
|
Nama
|
Na+
|
Ion natrium
|
CO32-
|
Ion karbonat
|
Ca2+
|
Ion kalsium
|
SO42-
|
Ion sulfat
|
NH4+
|
Ion ammonium
|
NO3-
|
Ion nitrat
|
Mg2+
|
Ion magnesium
|
OH-
|
Ion hidroksida
|
Li+
|
Ion litium
|
Cl-
|
Ion klorida
|
Rb+
|
Ion rubidium
|
F-
|
Ion fluorida
|
Dalam system
periodik suatu ion dapat bermuatan satu
atau beberapa kali dari dari muatan dasar dapat diperkirakan dari letak
unsure yang bersangkutan. Ion logam alkali (IA) selalu membentuk ion bermuatan positif satu, misalnya ion litium
(Li+), ion natrium (Na+), dan ion
Kalium (K+). Ion logam alkali tanah (IIA) memiliki muatan positif
dua, misalnya ion kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+). Demikian juga ion-ion dari unsur lain dapat diperkirakan muatannya
muatannya berdasarkan letak unsure tersebut dalam system periodic unsure.
0 komentar :
Posting Komentar