Laman

Minggu, 08 Maret 2015

Memuliakan Guru

Ditulis dan dipostingkan oleh Pak Damin ( Admin Web )
          Para pembaca Website SMP Negeri 1 Kayen yang berbahagia. Pada kesempatan ini penulis akan membahas sebuah tema : Memuliakan Guru. Menteri Pendidikan Republik Indonesia  Bapak Anis Baswedan (pada saat artikel ini direlease sekarang beliau menjadi Gubernur DKI Jakarta) dalam acara Peringatan Hari Guru Nasional ke 69 tahun 2014 di Padang mengatakan  "Guru memiliki peran amat mulia dan amat strategis. Saya percaya bahwa cara kita memperlakukan guru hari ini adalah cermin cara kita memperlakukan persiapan masa depan bangsa ini. Kita harus mengubah diri, kita harus meninggikan dan memuliakan guru."      
  
       Dalam dunia pendidikan dikenal adanya istilah guru dan siswa. Guru adalah orang yang mengajar dan mendidik siswa dari tidak bisa menulis menjadi bisa menulis. Guru adalah orang yang mendidik siswa dari belum bisa membaca menjadi bisa membaca. Guru adalah orang yang mendidik dan membimbing siswa yang semula tidak tahu beraneka macam ilmu menjadi tahu beraneka macam ilmu.  

       Uraian tentang definisi guru tersebut sebenarnya penulis jabarkan dari sebuah lagu "Jasamu Guru" ciptaan (NN).  Berikut ini adalah lirik lagu tersebut dan sebuah tayangan video lagu Jasamu Guru yang penulis tautkan ke layanan Video You Tube. Lagu ini dibawakan oleh para siswa yang tergabung pada Vocal Group Sekolah Dasar Negeri 37 Pangambiran, Lubuk Regalung, Kota Padang, Sumatra Barat dengan didiringi musik oleh Bapak Ferry Zein.

      Kita jadi bisa menulis dan membaca  karena siapa
      Kita jadi tahu beraneka bidang ilmu karena siapa
      Kita jadi pintar dibimbing Pak Guru
      Kita jadi pandai dibimbing Bu Guru
      Gurulah pelita penerang dalam gulita
      Jasamu tiada tara
      Terima kasih Pak Guru terima kasih Ibu Guru
      Jasamu kukenang selalu

                    Sumber Video : https://www.youtube.com/watch?v=l8WCC7Vo-7M
Dari lagu "Jasamu Guru" dapat kita simpulkan bahwa dengan dididik dan dibimbing guru, siswa menjadi pandai menulis,membaca dan tahu beraneka macam ilmu. 

           Ada bermacam macam guru yang telah mendidik dan membimbing siswa diantaranya adalah Guru Play Group, Guru TK, Guru Kelas, Guru Pengampu Mata Pelajaran tertentu, Guru Mengaji, Guru Extra Kurikuler, Guru Les. Itu yang terlihat dan yang jelas. Menurut lagu tersebut guru adalah orang yang menjadikan kita tahu beraneka macam ilmu. Dengan bertolak dari pengertian  tersebut maka guru tidak terbatas pada yang telah penulis sebutkan diatas. Orang tua kita dan saudara kita juga merupakan guru pertama kita. Menurut pendapat penulis, guru adalah setiap orang yang telah menulari ilmu kepada kita. Guru bisa juga berasal dari tutor atau instruktur pada saat mengikuti Diklat atau Penataran. Guru dapat berasal dari sesama teman, orang lain dan bahkan guru bisa juga berasal dari siswa yang kita ajar.

           Ketika kita dilahirkan oleh ibu kita, kita tidak tahu apa apa. Ibu dan bapak kita dengan ulet, sabar dan tanpa kenal menyerah melatih dan membimbing kita. Kita dilatih untuk bisa membalikkan badan kita.  Kita dilatih untuk bisa duduk, bisa mbrangkang, bisa berbicara. Kemudian kita dilatih untuk dapat berjalan dan berlari.  Seiring melatih dan membimbing, mereka juga selalu memanjatkan do'a kepada Yang Maha Kuasa supaya kita bisa melakukan ketrampilan sebagaimana layaknya manusia normal. Atas bimbingan ayah dan ibu sekaligus sebagai guru pertama, Alhamdulillah, sekarang kita bisa berbicara,  bisa berjalan,  bisa tertawa, bisa menangis, bisa makan, bisa minum, dan kita bisa melakukan kegiatan-kegiatan lainnya.

          Setelah menginjak usia 5 tahun, kita dititipkan ke Play Group. Pad usia 6 tahun, kita dimasukkan di TK. Menginjak usia 7 tahun, kita dimasukkan ke SD atau MI. Setelah lulus dari SD/MI, kita disekolahkan ke SMP atau MTS. Ada orang tua kita yang mengirim kita ke Pondok Pesantren atau ke Lembaga pendidikan yang lain. Pada sore atau malam hari, orang tua kita menitipkan kita ke Guru Ngaji di Mushola, Masjid, atau tempat ibadah lain untuk belajar ilmu agama sesuai dengan agama yang kita yakini. Kemudian setelah lulus SMP/MTS, kita disekolahkan ke SMA/MA/SMK. Dari berbagai jenjang itulah, kita dilatih,dibimbing, dididik,diajar berbagai ilmu pengetahuan, ketrampilan dan karakter yang baik oleh Bapak atau Ibu Guru. 

          Berbagai ilmu, ketrampilan, dan karakter telah ditularkan oleh para guru kepada para siswa. Setelah para siswa lulus dari Pendidikan Menengah dengan ditandai dengan diperolehnya Ijazah, bila orang tua mampu, mereka mengirimkan anak kandung mereka  untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Dengan bekal pendidikan dan usia yang cukup dewasa, para siswa bisa terjun ke masyarakat dengan berbagai bidang pekerjaan. Ada yang menjadi presiden, diplomat, menteri, gubernur, bupati, wali kota, dokter, perawat,bidan,tentara, polisi, angkatan udara, angkatan laut, perangkat desa, pengusaha, pedagang, sopir, masinis, nahkoda,pramugari, pilot,petani, peternak, pedagang, nelayan, karyawan perusahaan dan berbagai jenis pekerjaan lainnya.

           Para guru yang peduli dengan peserta didiknya, disela-sela mengajar dan mendidik di sekolah, mereka juga sering mendoakan kepada Allah SWT untuk para siswa yang dididik supaya menjadi manusia yang berguna bagi keluarga, masyarakat, bangsa, negara dan agama yang dipeluknya. Dengan keikhlasan do'a orang tua,para guru serta ketekunan peserta didik dalam menuntut ilmu, maka para peserta didik Insya Allah akan mencapai cita-cita yang diimpikan. Jikalau tidak meraih cita-cita yang mereka impikan, Insya Allah, Allah SWT akan memberikan kehidupan yang terbaik bagi mereka.


           Para guru merasa senang apabila melihat anak didiknya menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Para guru juga merasa senang bila para siswa berguna bagi orang lain. Para guru merasa gembira jika anak didiknya menjadi orang yang baik. Para guru merasa bahagia apabila siswa yang dididiknya menjadi orang yang bertanggung jawab. Para guru akan merasa lega bila anak didiknya menjadi orang yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, nusa,bangsa dan agama yang dianutnya. Para guru akan bangga apabila ilmu yang diajarkan pada anak didik membekas di setiap hati anak didik. Guru akan merasa puas bila para anak didiknya menjadi manusia yang bertanggung jawab, disiplin, jujur, sopan, santun, ramah, mau menghargai orang lain, mandiri, kreatif dan peduli dengan yang lain. 

           Dari gambaran diatas, kita mengetahui betapa besar jasa guru kepada kita. Oleh karena itu, sudah sepantasnya bagi kita untuk menyampaikan rasa  terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua guru kita. Karena guru, kita bisa membaca dan menulis, Karena guru, kita bisa tahu beraneka macam ilmu. Karena guru, kita trampil melakukan sesuatu. Karena guru, kita bisa mencapai impian kita. Karena guru, jikalau kita tidak dapat meraih cita-cita, paling tidak kita bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

           Dengan melihat demikian besar jasa guru, maka sudah sewajarnya bagi kita untuk memuliakan guru. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara memuliakan guru? Menurut pendapat penulis,ada beberapa cara untuk memuliakan guru, diantaranya adalah:
1. Kita mengucapkan terima kasih dari hati yang paling dalam atas bimbingan dan didikan       Bapak/Ibu Guru akan berbagai macam ilmu, berbagai jenis ketrampilan dan karakter baik
2. Kita selalu berusaha menghargai dan menghormati para guru.
3. Kita menjaga nama baik guru kita.
4. Kita mencontoh karakter yang baik dari para guru.
5. Pemerintah dan   masyarakat  tetap memikirkan, mempertahankan, merealisasi bahkan  meningkatkan  kesejahteraan para guru termasuk Guru Tidak Tetap, Guru Honorer dan guru di sekolah-sekolah swasta atau di Yayasan tertentu.
6. Kita mau mendoakan guru kita untuk kehidupan mereka yang lebih baik.
Para pembaca yang budiman, dengan memuliakan para guru, Insya Allah, ilmu yang ditularkan oleh para guru kepada kita akan lebih bermanfaat. 


           Pada bagian akhir artikel ini, penulis menuliskan sebuah pepatah "Tak ada gading yang tak retak" Tiada sesuatu yang sempurna di dunia ini. Hanya milik Allah SWT segala kesempurnaan. Demikian pula dalam penulisan artikel ini pasti banyak kesalahan dikarenakan keterbatasan penulis. Penulis sangat berterima kasih kepada para pembaca apabila mau memberikan kritik dan saran. Demikian, semoga artikel ini bermanfaat bagi kita.

Bila pembaca berkenan, silakan Klik ke Artikel Pendidikan  berikut:

0 komentar :

Posting Komentar