Ditulis dan dipostingkan : Juma't, 19 Juli 2013
Penulis : Nurofiah,S.Pd.
Dasar dan kriteria klasifikasi antara lain sebagai berikut :
Penulis : Nurofiah,S.Pd.
Dasar dan kriteria klasifikasi antara lain sebagai berikut :
(a)
Berdasarkan kegunaannya, misalnya tumbuhan yang
berguna untuk sandang, untuk obat-obatan, ataupun hewan yang menghasilkan
daging atau susu
(b)
Berdasarkan lingkungan hidup, misalnya tumbuhan air,
tumbuhan darat, , ada hewan darat dan hewan air
(c)
Berdasarkan tempat hidupnya, misalnya tumbuhan yang
hidup pada sampah (jamur), tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain (anggrek),
atau hewan yang hidup di dalam tanah, air atau di pohon
(d)
Berdasarkan ukuran tubuhnya misalnya hewan besar
(kambing, gajah, sapi, badak) serta hewan kecil (serangga dan cacing)
Ilmu yang membahas pengelompokan atau
penggolongan makhluk hidup disebut taksonomi.
Pengelompokan dilakukan dari tingkatan yang
paling rendah yaitu spesies, ke tingkatan yang paling tinggi yaitu kingdom.
Dunia
(Kingdom)
Divisi/Filum
(Divisio)
Kelas
(Classis)
Bangsa
(Ordo)
Suku
(Famili)
Marga
(Genus)
Jenis
(Spesies)
(a)
Species (Spesies / Jenis)
Spesies atau jenis merupakan
takson yang paling rendah, contohnya : mangga, jambu, pisang, sapi, kambing,
babi, rusa dan lain-lain. Dua makhluk hidup bisa dikatakan satu jenis, apabila
makhluk hidup itu dapat melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang
fertil. Fertil artinya keturunna yang dihasilkan jika dikawinkan sesamanya
dapat menghasilkan keturunan.
Dalam biologi ada ketentuan
dalam memberi nama suatu spesies. Carolus Linnaeus (1707-1778) memberi nama
spesies dengan dua kata yang diambil dari bahasa latin atau yang dilatinkan.
Pemberian nama dengan dua kata itu dikenal dengan istilah Binomial Nomenklatur.
Ketentuan penamaan tersebut adalah sebagai
berikut.
(1) Nama spesies, terdiri
dari 2 kata dalama bahasa lain atau dilatinkan, misal Hibiscus rosa sinensis (kembang
sepatu)
(2) Nama depan menunjukkan
nama genus, maka huruf pertama menggunakan huruf kapital, misalnya Hibiscus,
Carica, Oryza
(3) Nama belakang
menunjukkan nama spesifik atau petunjuk jenis, huruf awal ditulis dengan huruf
kecil, misalnya sativa, papaya, arabica
(4) Nama spesies dicetak
dengan huruf miring atau digarisbawahi. Misalnya Oryza sativa, Elephas indiscus atau Hibiscus rosa
sinensis.
(b)
Genus (Marga)
Spesies-spesies yang memiliki
kesamaan-kesamaan ciri dimasukkan dalam genus yang sama. Jadi, genus adalah
tingkatan takson yang memiliki beberapa spesies sebagai anggotanmya, misalnya
anjing dan serigala berbda jenis namun masih dalam satu genus.
(c)
Familia (Suku)
Familia adalah tingkatan
takson yang menghimpun beberapa marga atau genus dengan ketentuan pada tumbuhan
ditambah akhiran –aceace, sedang pada
hewan ditambah akhiran –idea.
Contoh : -
Solanum --- solanaceae
-
Canis --- canidae
(d)
Ordo (Bangsa)
Ordo adalah tingkatan takson
yang menghimpun beberapa familia misalnya familia canidae (suku anjing) dengan
familia Felidae (suku kucing) dan familia Ursidae (suku beruang) membentuk ordo
Carnivora (bangsa pemakan daging).
(e)
Classis (Kelas)
Beberapa ordo yang memiliki
kesamaan ciri-ciri dimasukkan dalam satu kelas. Contohnya ordo Carnivora, ordo
Rodentia, ordo Chiroptera karena memiliki ciri-ciri yang sama, yaitu menyusui
anaknya maka dimasukkan dalam kelas Mamalia.
(f)
Phylum (Filum) atau Divitio
(Divisi)
Filum atau Divisi merupakan
tingkatan takson yang menghimpun beberapa kelas yang memiliki persamaan
ciri-ciri, miksalnya seluruh hewan bersel satu dimasukkan dalam filum Protozoa,
tumbuhan yang berbiji dimasukkan dalam Spermatophyta. Perhatikan tingkatan
dalam klasifikasi berikut.
Tumbuhan
|
Hewan
|
Regnum (Dunia)
Divitio( Divisi)
Classis (Kelas)
Ordo (Bangsa)
Familia (Suku)
Genus (Marga)
Species (Jenis)
|
Kingdom (Kerajaan)
Phylum (Filum)
Classis (Kelas)
Ordo (Bangsa)
Familia (Suku)
Genus (Marga)
Species (Jenis)
|
Contoh klasifikasi anjing, serigala, kacang hijau dan
kacang buncis.
Tingkatan
|
Kacang Hijau
|
Kacang Buncis
|
Anjing
|
Serigala
|
Kingdom/ Regnum
Phylum / Divitio
Classis
Ordo
Familia
Genus
Spesies
|
Plantae
Spermatophyta
Angiospermae
Leguminosae
Papillioceae
Phaseolus
Radiatus
Phaseolus radiatus
|
Plantae
Spermatophyta
Angiospermae
Leguminosae
Papillioceae
Phaseolus
Vulgaris
Phaseolus vulgaris
|
Animalia
Chordota
Mammalia
Carnivora
Canidae
Canis
Familiaris
Canis familiaris
|
Animalia
Chordota
Mammalia
Carnivora
Canidae
Canis
Lupus
Canislupus
|
Menurut Whittaker (1969),
makhluk hidup di dunia ini dikelompokkan menjadi lima kingdom.
Pengelompokan
Makhluk Hidup
Monera Protista Fungi
Animalia Plantae
Pada tingkat kingdom
persamaan ciri antar makhluk hidup hanya sedikit, tetapi jumlah spesies atau
spesies dalam kelompok tersebut banyak. Semakin turun tingkatannya, persamaan
cirinya semakin banyak dan jumlah spesies dalam kelompok semakin sedikit.
A.
KINGDOM MONERA
Monera
merupakan bentuk kehidupan
yang sederhana. Organisme ini tersusun oleh sel prokariotik dan mampu bergerak
aktif.
Sel prokariotik adalah sel yang tidak mempunyai
membran atau selaput inti (nukleus)
Monera berasal dari kata monares yang
berarti tunggal.
Beberapa anggota Monera membutuhkan bahan organik dari lingkungan hidupnya sehingga
dinamakan heterotrof. Contohnya Salmonella.
Sementara itu, anggota Monera lainnya mempunyai klorofil sehingga dapat membuat
zat organik sendiri (bersifat autrotof). Contoh Monera yang autrotof adalah Anabaena sp yang bermanfaat bagi manusia karena mampu mengikat nitrogen
dari udara sehingga tanah menjadi subur.
Mikroorganisme yang tergolong monera adalah
bakteri dan ganggang hijau (Cyanophyta).
a)
Bakteri
Bakteri terdapat dimana-mana.
Bakteri bersifat mikroskopis, artinya hanya mampu dilihat dengan mikroskop.
Bakteri dikelompokkan
berdasarkan bentuknya sebagai berikut.
1) Bacillus (berbentuk
batang atau basil) dibedakan menjadi :
(a) streptobasil, berbentuk
panjang menyerupai rantai. Contoh : Bacillus
anthracis (penyebab penyakit anthrax)
(b) diplobasil,
berkelompok dua-dua
(c) basil tunggal
2) Coccus (berbentuk
bola), dibedakan menjadi :
(a) monococcus, berkokus
tunggal
(b) diplococcus, berkoloni
dua-dua
(c) streptococcus,
berkoloni seperti rantai
(d) staphylococcus, kokus
berkoloni berbentuk kubus
3) Spririllium (berbentuk
spiral), dibedakan menjadi :
(a) spiral (lengkung lebih
dari setengah lingkaran)
(b) koma (lengkung kurang
dari setengah lingkaran)
(c)
spirochaeta (seperti sulur berpilin)
(A) (B) (C)
A.
bakteri berbentuk bulat
B.
bakteri berbentuk batang
C.
bakteri berbentuk spiral
b)
Ganggang Biru (Cyanophyta)
Cyanophyta atau ganggang biru
berdasarkan klasifikasi lama termasuk Plantae (dunia tumbuhan), namun untuk
klasifikasi 5 kingdom, Cyanophyta
termasuk Kingdom
Monera.
Cyanophyta dibedakan atas
tiga ordo sebagai berikut.
1) Chamaesiphonales
Tubuh bersifat uniseluler, membentuk koloni
seperti cabang atau pita.
2) Chroococcaler
(a) Polycystis, hidup pada
air atau kolam yang tenang
(b) Gleocapsa, hidup pada
batu sebagai epifit
3) Hormogonales
(a) Anabaena
a. Anabaena azollae (hidup bersimbiosis dengan Azolla pinatta)
b. Anabaena cycadea (hidup bersimbiosis dengan akar pakis haji)
(b) Nostoc commune
(c) Rivulvaria
(d) Oscillatoria
(e) Spirullina
B.
KINGDOM PROTISTA
Anggota Protista ini dapat dikelompokkan
menjadi tiga sebagai berikut.
2) Algae (Protista mirip
tumbuhan)
Algae ini ada uniseluler, akan tetapi ada pula
yang multiseluler. Algae multiseluler masuk ke dalam klasifikasi Protista
karena antara akar, batang dan daun belum dapat dibedakan. Sementara itu,
algae multiseluler yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun
dikelompokkan dalam kingdom Plantae.
Algae dikatakan mirip tumbuhan karena kelompok ini sudah mampu berfotosintesis.
Contoh : Euglena, Chlorophyta (Algae
hijau), Chrysophyta (Algae keemasan).
3) Protozoa (Protista
mirip hewan bersel satu)
Protozoa dikatakan Protista mirip hewan
karena bersifat heterotrof dan dapat bergerak aktif. Contoh Protozoa ini antara
lain Amoeba, Foraminifera, dan Trypanosoma.
Berdasarkan alat geraknya, hewan bersel
satu dikelompokkan seperti berikut.
a. Hewan berkaki semu
(Rhizopoda), contohnya Amoeba proteus, Entamoeba
coli, Entamoeba ginggivalis
b. Hewan berbulu cambuk (Flagellata), contohnya Euglena viridis, Chlamydomonas sp.,
Trypanosoma sp.
c. Hewan berbulu getar
(Ciliata), contohnya Paramecium sp,
Didinium sp, Balantidium sp.
d. Hewan berspora
(Sporozoa), contohnya Plasmodium
malariae, Plasmodium vivax, Plasmodium falcifarum.
4) Jamur lendir dan jamur
air (Protista mirip daun)
Kelompok Protista ini disebut sebagai
Protista mirip jamur karena mempunyai morfologi dan tipe hidup yang menyerupai
jamur sejati. Akan tetapi, Protista ini dipisahkan dari jamur karena termasuk
organisme seluler, reproduksi dan siklus hidupnya lebih primitif. Contoh
anggota kelompok ini Myxomycota
(jamur lendir) dan Oomycota (jamur
air).
C.
KINGDOM FUNGI
Fungi dalam kehidupan
sehari-hari dikenal dengan nama jamur.
Tubuh fungi berupa talus yang
biasanya berupa benang-benang bercabang disebut hifa. Kumpulan hifa yang membentuk tubuh jamur dinamakan miselium. Bentuk tubuh fungi mirip
tumbuhan. Akan tetapi, tidak mempunyai klorofil
Fungi memperoleh makanan
dengan cara menyerap zat organik dari sekelilingnya melalui hifa. Sebagian
besar fungi hidup pada organisme yang telah mati, tetapi ada pula yang parasit
pada organisme lain. Fungi berkembang biak menggunakan spora.
Berdasarkan bentuk hifanya,
jamur dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu jamur ganggang (Phycomycetes), jamur benar (Eumycetes)
dan jamur tidak sempurna (Deuteromycetes).
a)
Jamur Ganggang (Phycomycetes)
Jamur ganggang (Phycomycetes) mempunyai hifa yang tidak
bersekat-sekat. Contoh jamur ganggang adalah Rhizopus sp. yang banyak digunakan
untuk membuat tempe
kedelai.
b)
Jamur Benar (Eumycetes)
Jamur benar (Eumycetes)
memiliki hifa yang bersekat-sekat. Berdasarkan tempat pembentukannya sporanya,
jamur benar dibedakan menjadi dua, yaitu Ascomycetes dan Basidiomycetes.
1) Ascomycetes
Tubuh Ascomycetes ada yang
bersel satu, misalnya ragi dan ada yang bersel banyak, misalnya Aspergilus.
Ascomycetes membentuk spora pada sebuah alat berbentuk seperti kantong yang
disebut askus. Dalam kantong tersebut
terdapat delapan askuspora yang merupakan alat reproduksi aseksual Ascomycetes.
Beberapa contoh Ascomycetes
antara lain : Saccharomyes sp, Neurospora
sp, Penicillium sp.
2) Basidiomycetes
Jamur golongan Basidiomycetes
mudah diamati, karena ukuran tubuhnya besar. Bentuknya bermacam-macam, ada yang
seperti payung dan ada pula yang seperti daun telinga. Jamur ini hidup di
sampah, kayu yang mati atau lapuk, dan di tempat-tempat basah. Beberapa
diantaranya ada yang enak dimakan dan sudah dibudidayakan adalah jamur merang
dan jamur kuping.
Contoh jamur yang tergolong
Basidiomycetes adalah :
(a) Volvariella volvaceae
(jamur merang)
(b) Auricularia polytrica
(jamur kuping)
(c) Pleurotes sp (jamur
kayu)
(d) Corticium salmonella
(jamur upas)
c)
Jamur Tidak Sempurna
(Deuteromycetes)
Kelas jamur yang ketiga
adalah jamur tidak sempurna (Deuteromycetes).
Contoh jamur ini adalah jamur yang tumbuh pada roti, sisa makanan dan tongkol
jagung. Jamur ini juga ada yang bersifat patogen pada tanaman, ternak dan
manusia. Jamur penyebab penyakit merupakan kelompok jamur ini, contohnya :
(1) Tinea versicolor (jamur penyebab panu)
(2) Aspergilus fumigatus (jamur penyebab penyakit saluran pernapasan manusia)
D. KINGDOM ANIMALIA
Kingdom Animalia juga disebut
dunia hewan. Hewan merupakan organisme eukariotik. Reproduksinya ada yang
secara seksual, maupun aseksual. Hewan memperoleh makanan dari makhluk hidup
(heterotrof).
Sel eukariotik adalah sel
yang mempunyai membran atau selaput inti (nukleus)
- KINGDOM PLANTAI
Kingdom Plantae sering
disebut “Dunia Tumbuhan”. Tumbuhan bersifat autotrof karena mampu membuat
makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Kingdom ini sering mendapat
julukan “produsen dunia”. Anggota kingdom Plantae
umumnya bersifat makroskopis.
KLASIFIKASI HEWAN DAN TUMBUHAN
Klasifikasi bertujuan untuk mempermudah
mengenal objek yang beraneka ragam. Klasifikasi berguna untuk menunjukkan
hubungan kekerabatan diantara makhluk hidup dan mempermudah dalam mencari
keterangan tentang makhluk hidup yang akan dipelajari. Selain itu, klasifikasi
juga untuk mempermudah dalam pemberian nama ilmiah kepada kelompok individu
tertentu.
A. KLASIFIKASI
HEWAN
Salah satu cara pengelompokan
hewan adalah berdasarkan ada tidaknya
tulang belakang. Yaitu dikelompokkan menjadi dua, Avertebrata (hewan tidak bertulang belakang) dan Vertebrata (hewan bertulang belakang).
1.
Avertebrata (Hewan tidak bertulang belakang)
Hewan tidak bertulang
belakang (avertebrata) terdiri atas hewan berpori, hewan lunak, hewan cacing,
hewan berkulit duri dan hewan beruas-ruas.
a)
Porifera
Porifera sering disebut hewan berpori-pori
karena tubuhnya berpori. Kebanyakan hewan dari golongan ini hidup di laut
dangkal, tetapi ada pula yang hidup di air tawar. Porifera mempunyai rangka
tubuh yang menyerupai duri (spikula)
yang tersusun dari zat kapur, kersik atau zat tanduk yang disebut spongin.
Contoh anggota Porifera Xesiospongia sp, Reniochalina sp, dan Cribrochalina sp.
b)
Hewan Berongga (Colenterata)
Hewan berongga (Coelenterata) hidup di
dalam air terutama di laut. Tubuhnya seperti kantong berongga dengan sebuah
lubang sebagai mulutnya. Mulut ini dikelilingi oleh beberapa alat peraba yang
disebut tentakel. Pada tubuh dan
tentakelnya terdapat sel-sel penggatal atau
sel jelatang yang berbentuk seperti
panah.
Sel penggatal digunakan untuk melindungi
diri dan menangkap mangsa. Contoh :
Hewan berongga adalah Hydra sp, ubur-ubur, mawar laut, hewan-hewan karang dan akar bahar.
c)
Mollusca
Mollusca mempunyai tubuh lunak yang
dilindungi oleh cangkang, akan tetapi ada pula yang tidak (cumi-cumi dan
gurita). Hewan ini bergerak menggunakan otot. Mollusca ditemukan hampir di
semua tempat. Contoh anggota Mollusca yaitu bekicot, cumi-cumi dan kerang.
d) Cacing (Vermes)
Cacing (Vermes) kebanyakan berbentuk panjang. Tubuhnya lunak, tidak
mempunyai rangka, dan tidak mempunyai kaki. Bentuknya ada yang pipih, gilig dan
cacing gelang.
1)
Cacing pipih (Platyhelminthes)
Platyhelminthes
sering disebut cacing
pipih karena tubuhnya berbentuk pipih seperti pita. Tubuh hewan ini tidak
bersegmen (beruas). Hewan yang termasuk dalam kelompok ini mempunyai mulut,
tetapi tidak mempunyai ruas. Kebanyakan anggota Platyhelminthes: Fasciola
hepatica, Taenia solium dan Planaria
sp.
2)
Cacing gilig (Nemathelminthes)
Cacing gilig (Nemathelminthes) berbadan
bulat panjang, tidak beruas-ruas, dengan mulut di ujung depan dan dubur di
ujung belakang tubuhnya. Kulitnya licin dan tidak berwarna. Contohnya adalah
cacing perut (Ascaris lumbricoides),
cacing tambang (Ancylostoma duodenale)
dan cacing kremi (Oxyuris vermicularis).
3)
Cacing Gelang (Annelida)
Kelompok cacing gelang (Annelida) mempunyai
tubuh yang beruas-ruas. Ruas-ruas tubuhnya berbentuk seperti gelang yang saling
berhubungan. Cacing gelang memiliki rongga badan yang terdapat di antara kulit
badan dan dinding ususnya. Cacing gelang mempunyai mulut di ujung depan dan
dubur di ujung belakang tubuhnya. Habitatnya di air tawar, di tanah dan di laut.
Contoh cacing gelang adalah cacing palolo, cacing wawo, cacing tanah dan
lintah.
e)
Hewan Berkulit Duri (Echinodermata)
Echinodermata biasa disebut hewan berkulit duri. Anggota kelompok
hewan ini hanya ditemukan di laut. Hewan ini mempunyai rangka luar yang terbuat
dari lempeng-lempeng zat kapur.
Hewan ini bergerak dengan
ratusan kaki amburakal yang ujungnya terdapat alat penghisap. Kaki ini juga
berfungsi untuk pernapasan air. Selain melalui kaki, pernapasan juga dilakukan
melalui insang yang terdapat pada seluruh permukaan kulitnya.
Hewan berkulit duri
berkembang biak secara kawin. Selain itu, hewan ini mempunyai kemampuan
regenerasi yang baik, yaitu dengan cara menumbuhkan kembali lengannya yang
putus.
Hewan ini dikelompokkan
menjadi lima
kelas, yaitu :
(a) bintang laut
(Asteroidea)
(b) landak laut
(Echinoidea)
(c) bintang ular
(Ophiuroidea)
(d) lilia laut
(Crinoidea), dan
(e) teripang
(Holothuroidea
f)
Hewan Beruas-ruas (Arthropoda)
Arthropoda artinya hewan dengan kaki berbuku-buku. Hewan ini
memiliki rangka luar yang terbuat dari zat kitin (zat tanduk yang bening).
Tubuh Arthropoda terdiri atas kepala,
dada dan perut.
Pada kepala terdapat
alat-alat indra, yaitu sungut peraba (antena) dan mata.. Sebagian hewan ini
mempunyai mata majemuk atau mata faset, yaitu mata yang terdiri dari
beribu-ribu mata kecil berbentuk segi enam.
Arthropoda dikelompokkan lagi
menjadi 4 golongan yang lebih kecil. Keempat golongan itu adalah Arachnida, Crustacea, Myriapoda dan Insecta.
(1) Arachnida (laba-laba)
0 komentar :
Posting Komentar