Ditulis dan dipostingkan kembali oleh Admin Web.
A. Pengetian Apresiasi Seni Rupa
Kata apresiasi secara etimologi bersasal dari bahasa latin, yaitu appretiatus
yang artinya “memberi putusan dengan rasa hormat sebagai cara untuk menghargai
suatu keindahan karya seni”. Adapun dalam kamus umum Inggris-Indonesia to
apreciate artinya “menghargai” dan appreciation
artinya”penghargaan”. Dengan demikian mengapresiasi seni artinya berusaha
mengerti tentang seni dan menjadi peka terhadap unsur didalamnya sehingga
secara sadar mampu menikmati dan pada akhirnya dapat menilai karya seni dengan
baik.
B. Pembagian Seni.
Dalam proses penciptaan karya seni, seorang seniman selalu berhubungan
dengan media yang dipilihnya, teknik yang dipergunakan, serta cara
menikmatinya. Berdasar hal tersebut, seni dapat dibagi menjadi :
1.
Seni
Audio (Auditory Art)
: Seni yang dapat dinikmati dengan indera pendengaran (telinga). Contohnya :
a. Seni musik, seni yang dapat dinikmati
melalui nada. Misalnya, pertunjukan, gamelan atau piano.
b. Seni sastra, seni yang dinikmati
melalui kata, misalnya, pembacaan puisi atau drama.
c. Seni suara, seni yang dapat dinikmati
melalui nada dan kata, misalnya, pertunjukan band.
2.
Seni
Visual (Visual Art) :
Seni yang dapat dinikmati dengan indera penglihatan (mata). Contohnya :
a. Seni dua dimensi yang meliputi garis,
cahaya, warna, bentuk, dan gerak. Misalnya, seni lukis, seni grafis,
sinematografi
b. Seni tiga dimensi yang meliputi ruang
dan wujud yang bisa dicoba. Misalnya, seni patung, seni arsitektur, seni tari,
dan pantomim
3.
Seni
Audiovisual (Auditory Visual Art) : Seni yang dapat dinikmati oleh indera pendengaran dan
penglihatan. Contohnya :
b. Seni drama merupakan perpaduan gerak,
kata dan visual
c. Seni opera merupakan perpaduan gerak,
nada, dan visual.
Pembagian seni secara
umum berdasarkan penikmatannya dapat dibagi menjadi 5 cabang, yaitu :
1.
Seni
Rupa : Seni yang
dapat dinikmati dengan indera penglihatan (visual) dan peraba. Seni rupa
memanfaatkan unsur garis, bidang, warna, tekstur, dan volume. Contoh hasil
karya seni rupa adalah : lukisan, kaligrafi, poster, reklame, spanduk, patung,
diorama, kursi, meja, seni grafis, dan seni kerajinan.
2.
Seni
Musik : Seni yang
dapat dinikmati dengan indera pendengaran (audio) yang dibentuk dari unsur nada
dan bunyi dalam alat musik, suara manusia (vokal), atau gabungan keduanya.
3.
Seni
Tari : Seni yang
diwujudkan melalui gerak, ruang, waktu, irama, wirasa, wiraga, dan susunan
unsur gerakan anggota tubuh secara teratur dan menurut pola pola tertentu
sehingga menimbulkan gerakan yang indah mempesona. Karya seni ini dapat
dinikmati dengan indra penghlihatan dan indra pendengaran (audio visual).
Contoh Video Tarian Srikandi Mustokoweni UNNES dengan Penari Mbak Putri dan Mbak Yusi
Contoh Video Tarian Srikandi Mustokoweni UNNES dengan Penari Mbak Putri dan Mbak Yusi
Sumber Video : https://www.youtube.com
Video Tarian ini adalah perang antara Dewi Srikandhi dan Dewi Mustakaweni, tarian ini bertema heroik(kepahlawanan)
Dewi Srikandhi adalah tokoh wanita dari keluarga Pandawa. Ia merupakan salah satu istri dari Raden Arjuna. Dewi Mustakaweni adalah anak dari Prabu Newatakawaca Musatakaweni Pada saat akan mengambil Jimat Kalimasada, Dewi Srikandhi mengetahui pebuatan Dewi Mustakaweni karena pada saat itu Dewi Srikandi mendapat mandat untuk menjaga jimat Kalimasada, maka srikandi langsung mengejar Mustakaweni maka terjadilah perang antar keduanya. Pada saat perang Dewi Srikandi kalah oleh Dewi Mustakaweni.
4.
Seni
Teater : Seni yang
memadukan unsur gerakan dan kata. Biasanya dalam teater terdapat naskah,
penokohan, latar tempat, dan alat pengiring. Seni teater dapat dinikmati dengan
indra penglihatan dan pendengaran (audiovisual). Contoh teater terkenak adalah
teater koma.
5.
Seni
Sastra : Seni yang
mengungkapkan pengalaman jiwa dan perasaan dalam bentuk bahasa, tulisan, dan
kalimat yang mengandung nilai estestis untuk mendapatkan kepuasan rohaniah.
Bentuk karya sastra dapat berupa prosa (struktur bahasanya bebas), puisi (struktur
bahasanya terikat/berima), dan drama (struktur bahanya disusun dalam bentuk
lakon atau cerita).
C. Pengelompokan Seni Rupa.
Seni rupa dapat dikelompokan berdasarkan ukuran sebuah karya, baik
teknik, bahan, maupun kegunaannya. Secara garis besar, seni rupa dikelompokan
menjadi seni murni dan seni terapan :
1.
Seni
Murni (Fine Art/Pure Art) : Karya seni rupa yang diciptakan dengan lebih mengutamakan unsur
ekspresi jiwa pembuatnya (seniman) tanpa mencampu adukannya dengan fungsi atau
kegunakan tertentu. Seni murni diciptakan khusus untuk dinikmati segi estetik
dan artistiknya. Kelompok seni ini terdiri atas :
a. Seni Lukis : Karya seni rupa yang
berwujud dua dimensi.
b. Seni Patung : Karya seni yang
berwujud tiga dimensi
2.
Seni
Pakai (Applied Art)
: Karya seni rupa lebih mengutamakan fungsi tertentu, tanpa melepas aspek
estestis. Contohnya, seni dekorasi, reklame, ilustrasi, kerajinan/kriya,
arsitektur, keramik, batik, dan grafika (cetak mencetak)
a. Seni Grafis : Karya seni rupa terapan berwujud dua dimensi
yang berkaitan dengan cetak-mencetak.
b. Seni Keramik : Karya seni rupa terapan berwujud tiga
dimensi. Keramik adalah benda yang terbuat dari tanah liat dan mengalami proses
pembakaran pada tingkat suhu tertentu. Searah perkembangan lebih maju bahan keramik
sudah beragam antara lain, stoneware, earthenware, kaolin, dan silika.
c. Desain Produk : Karya seni rupa terapan berwujud
tiga dimensi. Hasil karya ini untuk peralatan dan benda kehidupan sehari-hari
seperti perabotan/peralatan rumah tangga, pakaian, alat tulis, sepatu, dan
perhiasan
d. Desain Arsitektur : Karya seni rupa terapan berwujud
tiga dimensi. Hasil karya seni ini dapat
dilihat dati beragamnya bentuk bangunan disekitarmu. Misalnya, rumah, sekolah,
masjid, dan gedung perkantoran, dan gedung lainya.
Menurut dimensi (matra), seni rupa terbagi ats karya seni dua dimensi
dan seni tiga dimensi :
a. Seni Rupa Dua Dimensi (Dwimatra) : Karya seni rupa yang terbentuk
dari unsur panjang dan lebar. Contohnya : karya seni lukis, seni grafis,
spanduk, poster, stiker, batik, mozaik, relief, lukisan kaca, dan sablon
b. Seni Rupa Tiga Dimensi (Trimatra) : Karya seni rupa mempunyai tiga unsur,
yaitu panjang, lebar, tinggi
serta memiliki kesan ruang, bentuk, dan volume. Contohnya, seni patung, seni
arsitektur, seni kriya/kerajinan, seni keramik, diorama, bonsai, dan seni
mengatur taman.
D. Fungsi dan Tujuan Seni
Berdasarkan fungsinya sebagai pemenuh kebutuhan, seni terbagi menjadi
dua kelompok, yaitu :
1.
Fungsi
Individual : Karya
seni merupakan ungkapan jiwa atau emosi pembuatnya yang mencerminkan sesuatu
baik, suka, duka, sedih, marah, bahagia, cita-cita, pikiran, perasaan,
pandangan hidup, watak, bentuk, corak, warna, bahan, dan teknik yang dikuasai.
Fungsi seni secara pribadi disini lebih mengedepankan seni sebagai alat
ekspresi untuk mencurahkan ide dan gagasan sesorang lewat sebuah karya. Karya
ini bersifat pribadi.
Fungsi seni bagi manusia yang bersifat individual dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu :
a. Fisik : berhubungan dengan pemenuhan dengan
pemenuhan kebutuhan fisik manusia, baik yang dipakai langsung maupun sebagai
pelengkap aktivitasnya. Misalnya, pakaian, perabot (meja, kursi, lemari), rumah
sebagai tempat tinggal, kerajinan, perhiasan, alat komunikasi, sepatu, dan tas.
b. Emosional : berhubungan dengan ekspresi seniman
(pengubah) dan apresaitor (penikmat konsumen). Contohnya, lukisan, novel,
musik, film, pementasan teater/drama, dan patung.
2.
Fungsi
Sosial : Seni
diciptakan untuk dinikmati oleh orang lain, publik atau masyarakat pada
umumnya. Seorang seniman dapat mengatakan bahwa ia berkarya untuk dirinya
sendiri. Namun, sebenarnya tanpa disadari mereka membutuhkan apresiator, yaitu
masyarakat untuk menilai menikmati dan mengagumi hasil karya seni yang telah
dibuat.
Adapun karya seni dapat
berfungsi sosial terdapat dalam bidang-bidang sebagai berikut :
a. Pendidikan : Seni sering dimanfaatkan untuk dunia
pendidikan untuk membantu mempermudah penyampaian pesan, baik berupa gambar
(visual) maupun suara (audio) atau keduanya. Contohnya, film ilmiah, gambar
ilustrasi buku pelajaran, poster ilmiah, dan foto
b. Rekreasi : Seni dalam hal rekreasi mempunyai bentuk
yang mampu menciptakan suatu kondisi tertentu yang bersifat penyegaran dan
pembaharuan dari kondisi yang telah ada. Misalnya, saat kamu menyaksikan
pertunjukan drama/teater, konser musik, film, menikmati taman rekreasi, atau
berlibur ke pantai.
c. Komunikasi : Seni dapat digunakan sebagai media untuk
menghubungkan atau berhubungan antara seseorang dengan orang lain atau
masyrakat. Bentuknya bisa berupa anjuran, pesan, gagasan, produk, perintah,
atau larangan. Jenis tampilanya bisa berupa handphone (HP), TV, poster,
reklame, internet, baligo, dan radio.
d. Keagamaan/Religi : Seni dalam bidang keagamaan bisa menandakan atau mengidentifikasikan
kekhasan serta ciri khas dari agama. Contohnya arsitektur masjid, gereja,
makam, candi, kaligrafi, bentuk dekorasi rumah ibadah, dan pakaian ibadah.
E. Keunikan Gagasan dan
teknik Karya Seni Rupa Daerah Setempat.
Karya
seni rupa terapan suatu daerah dapat kamu lihat dalam beragam bentuk, seperti
seni bangunan, pakaian adat, wayang, batik, dan alat-alat rumah tangga. Karya
seni yang dihasilkan tersebut juga memiliki keunikan tema, benruk, dan juga
makna.
1. Keunikan Tema : Tema atau topik
yang digunakan untuk membuat karya seni banyak dipengaruhi oleh letak
geografis, adat istiadat, dan kekayaan alam daerah dimana benda tersebut
dibuat.
2. Keunikan Bentuk : Bentuk merupakan unsur
seni rupa yang dapat dilihat secara visual karena tersusun atas unsur fisik.
Secara garis besar, bentuk karya seni rupa digolongkan kedalam tiga jenis,
yaitu, bentuk figurative, abstraktif, dan abstrak.
a. Bentuk Figuratif : bentuk yang
berasal dari alam (nature) Lahirnya bentuk figuratif tergantung pada pemikiran
seseorang tentang bentuk tersebut. Contohnya bentuk pada gambar manusia, hewan,
tumbuhan, dan benda
b. Bentuk Abstraktif : bentuk yang diubah sedemikian rupa
sehingga beberapa bagian dari bentuk asalnya menghilang dan bentuknya berubah
menjadi yang sudah digayakan. Contohnya, pada batik, topeng, wayang kulit/golek, dan
dekorasi.
c. Bentuk Abstrak : bentuk yang
menyimpang dari wujud benda-benda atau mahkluk yang ada di alam (non
figuratif). Karya abstrak adalah karya yang telah mengalami proses eksplorasi
bentuk lebih lanjut dari bentuk yang biasa kita lihat sehingga idenya lebih
tinggi.
3. Keunikan Makna : Makna yang
terkandung dalam sebuah karya seni merupakan representasi seorang seniman dalam
melihat hal yang akan ditawarkan kepada dunia luar, yaitu penikmat, public,
atau masyrakat umum. Seorang kolektor atau penikmat dalam sebuah pameran
tentunya akan bertanya tentang makna yang terkandung dalam karya-karya yang
dipamerkan. Hal itu merupakan bagian dari komunikasi antara penikmat dan karya
seni sehingga akan muncul pemahaman dalam diri penikmat seni tersebut.
(Sumber materi penulisan https://usmantemon.wordpress.com/)
(Sumber materi penulisan https://usmantemon.wordpress.com/)
0 komentar :
Posting Komentar