Inilah beberapa gambar dan sebuah Video pada saat peringatan Hari Kartini dan Ulang Tahun SMP Negeri 1 Kayen pada tanggal 21 April 2015.
Gambar
SISWA PERINGKAT SEPULUH BESAR UN SMPN 1 KAYEN 2015
Gambar
BERGAMBAR BERSAMA DI HARI GURU NASIONAL 2014
Gambar
GAMBAR BERSAMA SETELAH PELEPASAN KELAS IX TAHUN 2013
Gambar
SMPN 1 KAYEN BERWISATA KE PANTAI KUTA PULAU BALI.
Gambar
JUARA 3, LOMBA PENELITIAN ILMIAH REMAJA, KAB. PATI 2013
Gambar
JUARA UMUM PENCAK SILAT BUPATI CUP 2014 KABUPATEN PATI
Gambar
SERAH TERIMA PENGURUS OSIS LAMA KE PENGURUS OSIS BARU
Selasa, 21 April 2015
Peringatan Hari Kartini di SMPN 1 Kayen
Inilah beberapa gambar dan sebuah Video pada saat peringatan Hari Kartini dan Ulang Tahun SMP Negeri 1 Kayen pada tanggal 21 April 2015.
Senin, 20 April 2015
Sekilas Mengenang Perjuangan RA Kartini
Raden Ajeng Kartini atau Raden Ayu Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah putri dari Bupati Jepara Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dengan istri pertamanya MA Ngasirah. RA. Kartini dikenal sebagai wanita yang mempelopori kesetaraan derajat antara wanita dan pria di Indonesia. merasakan banyaknya diskriminasi yang terjadi antara pria dan wanita pada masa itu, dimana beberapa perempuan sama sekali tidak diperbolehkan mengenyam pendidikan. Kartini sendiri mengalami kejadian ini ketika ia tidak diperbolehkan melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi.
Video Latihan Menyanyi Lagu Ibu Kita Kartini oleh para siswa SMP Negeri 1 Kayen untuk persiapan Upacara Bendera memperingati Hari Kartini, 21 April 2015.
RA Kartini pada usia 12 tahun dilarang melanjutkan studinya setelah sebelumnya bersekolah di Europese Lagere School (ELS) dimana ia juga belajar bahasa Belanda. Larangan untuk Kartini mengejar cita-cita bersekolahnya muncul dari orang yang paling dekat dengannya, yaitu ayahnya sendiri. Ayahnya bersikeras Kartini harus tinggal di rumah karena usianya sudah mencapai 12 tahun, berarti ia sudah bisa dipingit.
Selama masa ia tinggal di rumah, Kartini kecil mulai menulis surat-surat kepada teman korespondensinya yang kebanyakan berasal dari Belanda, dimana ia kemudian mengenal Rosa Abendanon yang sering mendukung apapun yang direncanakan Kartini. Dari Abendanon jugalah Kartini kecil mulai sering membaca buku-buku dan koran Eropa yang menyulut api baru di dalam hati Kartini, yaitu tentang bagaimana wanita-wanita Eropa mampu berpikir sangat maju. Api tersebut menjadi semakin besar karena ia melihat perempuan-perempuan Indonesia ada pada strata sosial yang amat rendah. Sebagian isi dari surat tersebut adalah dibolehkannya perempuan-perempuan Indonesia dapat mengenyam pendidikan setara dengan laki-laki.
Pada tanggal 12 November 1903, Kartini dipaksa menikah dengan bupati Rembang oleh orangtuanya. Bupati yang bernama K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat ini sebelumnya sudah memiliki istri, namun ternyata suaminya sangat mengerti cita-cita Kartini dan memperbolehkan Kartini membangun sebuah sekolah wanita. Selama pernikahannya, Kartini hanya memiliki satu anak yang diberi nama Soesalit Djojoadhiningrat. Kartini kemudian menghembuskan nafas terakhirnya 4 hari setelah melahirkan anak satu-satunya di usia 25 tahun.
RA Kartini telah meninggalkan kita lebih dari satu abad lalu. Dengan perjuangan beliau semua perempuan di Negeri Indonesia memiliki hak yang sama dengan laki-laki untuk bersekolah. Setiap tanggal 21 April kita peringati sebagai Hari Kartini. Sudah selayaknya bagi kita untuk menghargai jasa Pahlawan Nasional ini. Bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.
Tiga puluh lima tahun lalu, semasa Admin Web masih SD makam RA Kartini yang berada di Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang pada bulan April begitu banyak yang berziarah kesana. Dari orang Nomor Satu Indonesia, Para Pejabat di Negeri ini, para menteri, para wakil rakyat, para gubernur dan masyarakat Indonesia pada bulan April seperti saat sekarang ini, banyak peziarah yang berkunjung ke makam beliau untuk mendoakan beliau. Apakah sekarang pengunjung juga demikian? Silakan para pembaca yang menyimpulkannya sendiri. Demikian, semoga posting ini bermanfaat.
Gambar dan Video Upacara Peringatan Hari Kartini dan Ultah Sekolah SMP N 1 Kayen : Silakan klik disini
Rabu, 08 April 2015
Gambar Tumbangnya Pohon Raksasa Asem Kemis Peninggalan Syeh Jangkung
5. Kalau memang benar benar merupakan aset Desa, aset Umat Islam, aset Kabupaten, aset Propinsi atau aset Negara, setelah dipotong-potong, potongan pohon sebaiknya ditaruh ditempat yang aman atau sebagian diletakkan di tempat semula, dibuat semacam situs peninggalan sejarah. Atau diletakkan di sekitar Makam Syeh Jangkung, Nglandoh Kayen.
6. Akses jalan masuk ke Masjid Darunnajah Asem Kemis sebaiknya dibenahi, dan halamannya diperluas, hal ini disebkan tempat tersebut biasanya digunakan sebagai transit oleh banyak pejiarah yang datang dari kota-kota lain dan datang dari pelosok negeri sebelum mereka masuk ke Makam Syeh Jangkung, Nglandoh, Kayen Kabupaten Pati.
Selasa, 07 April 2015
Kiprah SMP Negeri 1 Kayen pada FLS2N Tingkat Kabupaten Pati Tahun 2015
Pohon Raksasa Asem Kemis Yang Ditanam Oleh Syeh Jangkung (Saridin) Tumbang
Pohon Asem Kemis bagian bawah yang demikian besar |
Pohon Asem Kemis berada di halaman Masjid Darunnajah, Krajan Kayen |
Lokasi ini pernah digunakan untuk duduk lesehan (pada suatu kegiatan) oleh para siswa SMPN 1 Kayen yang tidak kumanan tempat didalam masjid |
Bila para pembaca ingin tahu lebih dalam tentang gambar tumbangnya Pohon Raksasa Asem Kemis, silakan : Klik Disini
Alamat Resmi Website SMP Negeri 1 Kayen
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokhatuh
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumahweb Indonesia yang telah membantu kami.
Demikian,
Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokhatuh.
Damin